Sunday, August 5, 2018

Nikmat Memperkosa Gadis Cantik Tukang Masturbasi

AGEN SAKONG ONLINE - ini berawal ketika aku mengetahui sebuah rahasia tentang tetanggku yang begitu sex si dan menggoda. Nama-ku Bambam, semenjak berumur empat tahun aku diangkat anak oleh keluarga keturunan Chinese karena ibuku yang adalah pembantu keluarga mereka meninggal akibat kebocoran gas, sedangkan ayahku yang tidak bertanggung jawab telah pergi meninggalkannya sejak aku di kandungan ibuku, bahkan melihat wajahnya pun aku tidak pernah.


SAHABATQQ POKER & DOMINO 99 AGEN TERPERCAYA DISELURUH ASIA

Keluarga ibuku di kampung terlalu miskin sampai mengurus keluarga mereka pun sulit sehingga keberatan menerimaku. Untunglah keluarga majikan ibuku cukup baik dengan mengangkatku sebagai anaknya, mereka sangat menyayangiku namun semenjak kelahiran anak perempuan mereka perlahan namun pasti perhatian dan kasih sayang mereka kepadaku mulai berkurang, nama anak perempuan mereka Feby, perhatian mereka yang berlebih kepada Feby membuat Feby tumbuh menjadi seorang gadis yang tinggi hati. 
Jika ada masalah orang tuaku selalu memenangkan Feby dan menyalahkanku. Oleh karena Orang tua angkatku sibuk berbisnis mereka tidak memperhatikan perkembangan Feby yang semakin hari semakin buruk dan walaupun aku berusia lebih tua dibandingkan usia Feby tetapi Feby tidak memandang sebelah mata kepadaku. Hal ini terus berlanjut sampai Feby berusia 15 tahun dan aku berusia 18 tahunan, Feby duduk di kelas 3 SMP sedangkan aku duduk dikelas 3 SMU.Feby kini tumbuh menjadi seorang gadis yang benar benar cantik dan bodynya benar benar membuat jantung-ku selalu berdetak dengan kencang. Sedangkan aku sendiri tidak ada bedanya dengan pembantu seperti kedua orang tua kandungku.
Hari itu benar benar cerah dan aku mendengar langkah Feby yang baru pulang sekolah , seperti biasanya Feby melepas sepatunya dengan sembarangan dan juga kaus kakinya dengan sembarangan dilemparkan entah kemana “Heh!!! Bambam beresin tuh , aku mau isitirahat dibelakang jangan berani ganggu!!!” Feby membentakku Aku dengan tenang membereskan sepatu dan kaus kaki Feby , semula jika Feby melakukan hal seperti itu aku selalu kesal namun kini aku tidak merasa kesal lagi kepada Feby, karena aku mengetahui rahasia Feby , bahkan Orang tua Feby tidak mengetahui rahasia ini.
Aku tahu bahwa sebentar lagi Feby akan mempertontonkan sesuatu yang bisa membuatku terhibur dengan perlakuannya yang memang benar benar kasar. Rahasia kecil Feby : gadis itu suka membaca majalah dewasa yang entah didapatkannya dari mana dan hal ini cuma aku saja yang tahu ! tapi ini cuma rahasia kecil masih ada rahasia yang lebih besar. Rahasia ini rahasia istimewa dengan pemeran utama wanitanya Feby , Feby lebih asik dan wah ketimbang pemain Film Blue.
Setelah selesai membereskan sepatu Feby aku cepat cepat menyelinap kebelakang, dan aku segera mengambil tempat biasa dibalik pohon besar yang ada dikebun belakang rumah itu.
Aku menanti dengan sabar dan aku melihat pemeran utama wanita sudah mulai kelihatan, Feby kulihat memeriksa keadaan sekeliling dan aku menggeser posisi-ku sehingga tidak kelihatan oleh Feby, setelah yakin aman kulihat Feby duduk dengan santai dibangku kebun sambil membuka sebuah majalah kesukaannya , sambil duduk Feby semakin mengangkangkan pahanya , hal ini tentu saja membuat mataku melotot melihat isi rok seragam feby dan kini Wow Feby membuka kancing bajunya satu persatu sehingga mataku semakin terbuka lebar melihat tingkah laku Feby yang semakin membuatku terangsang , Feby mulai meremas remas buah dadanya sendiri , tiba tiba aku-pun berpikir mungkin hal ini yang membuat buah dada dan body Feby semakin menggiurkan.
Aksi Feby semakin meningkat ia menarik kain segitiganya dan gilanya tangan Feby mulai mengusap ngusap dengan lembut daerah kemaluannya dan aku mendengar Feby mendesah desah dengan hebat “Ahh…hhhhsshh!” Feby mengeliat geliat perlahan dan tubuh Feby tampak mengejang dengan kencang selanjutnya terkulai lemas, aku melihat sesuatu meleleh dari milik Feby. Aku bertanya – tanya kenapa Feby enggak menyuruhku untuk membersihkan cairan putih kental yang pasti terasa enak dimulut-ku, kalau aku disuruh Feby aku pasti bersedia membersihkan daerah vagina Feby dengan lidahku sampai benar benar bersih.
Setelah selesai Feby dengan tenang bangkit dan merapikan pakaiannya, kemudian ia berlalu menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Rahasia Feby yang satu ini yang paling asik dan paling ku sukai, bisa dibilang aku adalah satu – satunya orang yang mengetahui peristiwa hebat yang sudah dilakukan oleh Feby. Terus terang semenjak aku sering mengintip Feby aku sering masturbasi dengan membayangkan sedang melakukan hal – hal yang mengasikkan bersama dengan Feby…duhhhh Febyy!!!!!!Pikiranku selalu ngeres jika mendengar nama itu disebut ! Ahhh.
Hari itu sepertinya hujan akan turun dengan lebat, untungnya aku sudah sampai dirumah terlebih dahulu, mata-ku memandang tidak tenang , bisa – bisa batal dehh pertunjukan hari ini, walaupun batal cuma sehari tapi aku merasa was – was. Hujan mulai turun disertai bunyi petir bersambutan , aku mendengar suara orang berlari – lari “Brengsekkk Bambam!!!” Aku mendengar Feby berteriak memanggil namaku “Ambilinn handuk cepetttttt….!!!!” Feby memerintahkan-ku mengambil air , aku menuruti keinginannya.



Feby tampak cemberut dan seperti biasanya melempar sepatunya dimana – mana “Huuuuhhh hujannn brengsekkkk…. Bambam cepeeett!!! Dasar” Feby dengan kasar merebut handuk yang kuambilkan. Aku melihat Feby tampak tidak tenang menunggu hujan berhenti dan ia sering menengok kebun dibelakang rumah , aku sudah tahu Feby pasti sudah enggak sabar untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam isi rok SMPnya. Agak lama juga hujan baru berhenti dan aku melihat wajah Feby tampak senang melihat hujan sudah berhenti “Hehh bambang kamu jangan berani mengganggu-ku, aku mau istirahat dikebun belakang Ngertiiiii!!! Awass kalau kamu mengganggu” Feby membentakku.
Aku melihat Feby berlalu kekamarnya dan dengan tergesa gesa aku segera mengambil posisi mengintai karena hujan lebat maka tanah ditempatku mengintai menjadi becek dan licin tentu saja hal ini membuatku semakin berhati – hati, tidak berapa lama aku melihat Feby , dengan santai ini duduk dibangku kebun dan mengeluarkan majalahnya, Aku melihat Feby mulai bergerak dengan erotis sambil meremas – remas buah dadanya sendiri.
Aku sudah tidak sabar ingin melihat yang lebih Syurrr!!!.. tapi entah kenapa kali ini Feby cuma meremas – remas buah dadanya dengan gerakan yang erotis, Aku menunggu cukup lama sambil ngos – ngosan melihat gerakan – gerakan Feby dan akhirnya setelah lama sekali aku menunggu….. Aku melihat Feby mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan menyibakkan Rok Seragam SMPnya keatas… Glek aku menelan ludah menyaksikan Pemandangan yang selalu kutunggu – tunggu bila Feby pulang sekolah , Uhh…rupanya Feby sudah siap melakukan sesuatu, Wow…mataku sampai melotot melihat Feby mulai mengelus – ngelus bagian kemaluannya yang masih tertutup kain segitiga berwarna putih dengan lembut disertai erangan erangan yang benar benar membuatku terangsang berat , Feby semakin mengangkang dan tiba – tiba “Pleset… Blukkkk…” Aku terpeleset.
“Aaaawww!!” Feby menjerit karena kaget ia segera merapikan pakaiannya yang terbuka disana – sini. “Bambammmmmmm!!!! Brengsekkk daasarrr anak punguttt!!!”Feby memaki diriku yang tediam dan “Plakkkkk… Plakkkkkkkkk”Feby menamparku sehingga aku terjatuh ditanah yang berlumpur tidak puas sampai disitu Feby meludahi wajahku “Cuhhhhhhh… dasar monyet ngak tau diriii…” kemudian Feby dengan kesal berlalu meninggalkanku.
Perlahan – lahan aku bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, pakaianku kotor oleh Lumpur ,dikamar mandi sambil melamun aku membasuh diriku sampai benar – benar bersih, aku memikirkan kata – kata Feby yang sangat menyakiti hatiku , amarahku membara sepanas lahar gunung berapi, selain itu entah kenapa kemaluanku semakin panjang dan tegang karena selalu mengingat pemandangan yang benar-benar menggairahkan.

Entah apa yang kupikirkan , aku keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat dan naik kelantai dua menuju kamar Feby. Aku melihat Feby sedang memejamkan matanya sambil bermalas – malasan diatas ranjang, pintu kamar Feby terbuka lebar , dengan perlahan aku mendekati kamar Feby dan dengan hati – hati aku menutup dan mengunci pintu kamar Feby “Klikkk”Suara kunci terdengar dengan cukup jelas, Feby terbangun karena mendengar kunci “Ahh…..” ia terkejut melihatku berdiri dengan telanjang bulat namun itu Cuma sesaat selanjutnya ia marah besar “Hehhh…. Bambamm kamu ngapainnn… keluarr!!!!!! Dasar kacung rendahan!” Feby menghampiriku dan hendak menamparku “Aduh…. Brengsekkkkkk!!!!”Feby meringis ketika aku menangkis tamparannya rupanya ia kesakitan.
Aku tersenyum menangkap tangan Feby yang berusaha menamparku lagi kemudian aku bertarung dengannya , Feby mencakar – cakar sampai tubuhku terluka dimana – mana terutama dibagian pundak dan dadaku namun akhirnya aku menang karena Feby kini berhasil kutaklukkan dan kuikat kedua tangannya pada pinggiran ranjang dengan seutas kain yang kusobek dari kelambu di kamar Feby.
“Bambam lepasinnnnn…kurang ajar Bambam” Feby meronta – ronta “Hehhhh dasar tuliii… denger ngakk!!!!”Feby meronta dengan sekuat tenaga namun aku dengan tenang berlutut dipinggiran ranjang dekat kaki Feby , mataku menjelajahi tubuh Feby tanganku terjulur mengelus kaki Feby “Aduhhh Hehhhh dasar ngak tahu diri… jangan kurang ajar kamu…. Anak pungut!!!!”Feby menendang tanganku dengan kakinya. Biarpun ditendang hal itu tidak membuatku jera aku kembali berusaha menjamah kaki Feby sambil kini menyibakkan rok seragam.
Mataku melotot melihat kemulusan paha Feby wahhh!…Feby berusaha menendang lagi kali ini aku menangkap pergelangan kaki kirinyanya, karena kaki kirinya tertangkap Feby menendanggkan kaki kanannya , tapi itu semuanya sia – sia aku dengan mudah menangkap kaki Kanan Feby. Kedua tanganku mengangkangkan Kaki Feby dan mulutku menciumi paha dan kaki Feby yang masih meronta – ronta dan berteriak teriak memaki diriku.

Wangi tubuh Feby semakin membuatku bernafsu, aku kini menerkam tubuh Feby sambil mebukai kancing baju seragamnya satu persatu “Awww!!”Feby menjerit ketika kutindih tubuhnya , Feby meronta – ronta dan berteriak teriak berusaha melakukan perlawanan , aku semakin kuat memeluk pinggang Feby yang ramping sambil membenamkan wajahku pada bagian tengah buah dadanya yang sudah terbuka , nafasku memburu , mengendus ngendus harumnya bagian buah dada Feby , mulutku mulai menciumi kesana kemari. Dengan kasar tanganku menarik kedua cup penutup dada Feby sehingga buah dadanya tersembul dengan bebas “Awww… kuranggg ajar bambammmmmmm.. kamuuuu hehhhh brengsekk Setann”Feby terus meronta – ronta. Mataku sampai berkunang kunang melihat buah dada Feby yang halus , putih dan harum dihadapan wajahku, tanpa buang waktu aku langsung menyantap buah dada Feby bahkan sesekali aku menggigit dengan gemas buah dada Feby yang menjerit kesakitan “Aduhhhhh aww sakit aaakkhh!” Feby menjerit dan memakiku tapi aku tidak peduli aku terus melumat sambil sesekali menggigit puting susu Feby yang berwarna kemerahan, puting susu Feby sudah tegak dan juga bulatan dada Feby sudah semakin kencang tanda kalau Feby mulai terangsang namun Feby masih melakukan perlawanan.
Kepalaku semakin turun dan kini berada di hadapan kemaluan Feby yang masih terbungkus kain segitiga putih. Aku menghirup dalam dalam aroma kain itu yang terasa membangkitkan birahiku, lama sekali aku menghirup hirup wanginya daerah kemaluan Feby yang aromanya lembut , aku mulai bosan dan ingin melihat penghuni kain segitiga Feby dengan sejelas jelasnya maka kedua tanganku berusaha menyentakkan kain itu kebawah
“Ahhh…jangan! Bajingan kau!” Feby semakin kuat meronta ronta. Dalam hati aku kagum juga dengan tenaga Feby, untungnya aku mengikat kedua tangannya. Wow jantungku berdetak dengan kencang melihat permukaan kemaluan Feby yang masih botak (seharusnya Cewe SMP kelas tiga sudah ada bulu jembutnya tapi punya Feby belum tumbuh!!!!).
Aku menjilat bibir Vagina Feby , Feby berontak dan terus berontak, aku yang merasa terganggu kini mengikat kedua kaki Feby keatas , aku mengikat kedua kaki Feby pada tangan Feby sehingga kini ia benar – benar merupakan mangsa yang empuk, aku kembali mendekati bagian Vagina Feby tanganku mencengkram pinggulnya dan menjilati vagina Feby dengan kasar.. sambil berkali – kali aku menghisap kuat – kuat lubang vagina Feby semakin kuat aku menghisap semakin kuat Feby mengerang dan “Bammbam Brenggg sekkk…. Lepasiinnnnn… Arhhhhhhhh….”Tubuh Feby tiba tiba bergetar dengan kuat…. “Cret…… Crot….. Crott”Air kental itu keluar dan meleleh dari sela sela Vagina Feby , Feby terkulai lemas, tenaganya juga mulai banyak berkurang, keringat mengucur dengan deras dari tubuhnya.
Aku menjilati vagina Feby sampai kering dan bersih, setelah itu aku menciumi pangkal paha Feby dan mengelus ngelus paha Feby yang terasa lembut dan mengasikkan. Dalam pikiran-ku mendadak terlintas sesuatu. Aku ingat waktu aku menonton Film Blue aku melihat pemain pria memasukkan penisnya kedalam anus pemain wanita dan akupun berencana melakukan hal itu maka Aku mulai menggunakan telunjukku menekan – nekan anus Feby, Anus Feby mendadak berkerut ketika kusentuh dan hal ini membuatku tersenyum menyaksikan anus Feby yang berkali kali berkerut, aku semakin senang mempermainkan anus Feby dan kini aku menekan kuat kuat jari telunjukku pada tengah tengah anus Feby
“Aoww…. Aduh jangannnn sakit heggghhh”Feby mulai menangis terisak isak , aku terus menekan jari telunjukku kuat – kuat, kini jari telunjukku dengan pasti mulai masuk semakin dalam dan dalam dan Feby semakin terisak-isak. Aku mulai mengeluar masukkan jari telunjukku kedalam anus Feby kini aku memasukkan dua jariku mengocok ngocok anus Feby “Aduhhhh….duhhhhh Aouuuh”Feby meringis – ringis, Aku kini menggeser tubuhku dan mendekatkan kepala kemaluanku pada lubang anus Feby dengan paksa aku mendobrak lubang anus Feby “Bam jangannnn Aduhh aaggggghh…ampun!”Feby mengerang sambil memejamkan matanya rapat – rapat ketika kepala kemaluanku membongkar liang Anus Feby, tapi Ehhhhhh… Feby jadi agak anehhh waktu aku tusuk semakin dalam dengan penisku, lidah Feby sedikit menjulur keluar.. dan wajah Feby menjadi semakin sensual. Aku benar-benar bernafsu, aku semakin lama semakin kuat mengeluar masukkan penisku kedalam anusnya, apalagi kini Feby enggak menangis lagi malah ia memandangiku dengan tatapan matanya yang sayu dan juga lidahnya yang secara tidak sengaja menjadi terjulur – julur ketika kusodok sodok dengan kuat liang anusnya.

Tanganku meremas remas buah dadanya feby sambil terus mengocok – ngocok dan tidak berapa lama “Unggghhhh…. Mmm.. Crottt…crott!” Feby terkapar kembali. Aku biarkan Feby beristirahat sebentar kemudian aku mencabut penisku dari dalam anusnya kini aku mengarahkannya pada liang vagina Feby “Ahhh… jangannn Bam …jangan…ampun… ngakkkk mau” Feby kembali menangis dengan tiba tiba. “Udah coba aja dulu… pasti kamu suka koq”Aku menjawab dengan santai sambil menggesek gesekkan kepala kemaluanku pada lubang vagina Feby.
Aku mulai menekan dengan kuat namun kepala kemaluanku malah terpeleset karena daerah vagina Feby terlalu licin tapi aku tidak putus asa aku terus menekan – nekan, setelah mencoba sebanyak 5 kali akhirnya kepala kemaluanku mulai dapat menyelam kedalam jepitan bibir vagina Feby “Bambam jangan… ahhh jangannn enggakk!!!!!!”Feby benar – benar ketakutan dan ia menjerit jerit.
Jeritan Feby malah membuatku semakin mendorongkan penisku sampai terasa ada sesuatu didalam vagina Feby yang menahal lajunya kepala kemaluanku. Hmmmmm…. Aku yakin inilah dinding pusaka milik Feby yang cuma ada satu satunya didunia dan enggak bisa digantikan atau diperbaiki, aku mengambil ancang – ancang dan “Jrebbb… Jrebb”sekuat tenaga aku menghentak-hentakkankan penisku berusaha menjebol dinding pusaka itu dan berhasil! Sementara Feby menangis dengan kencang sampai terisak – isak Aku tetap memompa penisku sambil menciumi Feby. Uhhhh…nikmatnya…dan aku semakin kencang memompa – mompa liang vagina Feby, lama kelamaan tangisan Feby berubah menjadi erangan dan kemudian menjadi desahan desahan dan rintihan. Mata Feby yang masih basah memandangiku yang masih terus memompanya dengan kuat sehingga tubuh Feby tersentak – sentak diatas ranjang, Feby memandangiku dengan tatapan matanya sayu dan kurasakan sinar mata Feby menjadi lembut.
Aku balas memandanginya mata Feby yang terpejam pejam ketika kusentak-sentakkan penisku dengan kuat dan “Serrrrrr…. Crot.. Achhh” Feby menggelepar dalam terkaman nafsu birahiku. Aku menarik keluar penisku dari dalam vagina Feby, Aku melihat ada cairan meleleh keluar ketika aku mencabut penisku dan itu adalah cairan kenikmatan Feby yang tercampur dengan merahnya darah keperawanan Feby. Penisku tampak masih segar bugar dan terasa tegang maka aku kali ini kembali menusukkan kepala penisku pada liang anus Feby, basahnya penisku oleh air mani Feby yang licin mempermudah kepala penisku untuk kembali menyelinap pada liang anus Feby “Unggghh…” Feby mengeluh ketika kusentakkan kepala penisku , aku semakin menekan penisku kedalam dan mengunjungi kembali lubang anus Feby.
Air Mani Feby yang menempel pada penisku seakan akan menjadi pelumas sehingga aku merasakan pergesekan antara lubang anus Feby yang sempit terasa semakin mengasikkan dan akupun semakin cepat memacu penisku maju mundur menggesek liang anus Feby.
Hhhh… nnnhhhhh… ngggghh”Suara Feby benar benar mengasikkan untuk didengar ketika aku memompa – mompa semakin kuat dan cepat, aku mencengkram pinggul Feby dan terus mempercepat kocokanku, mataku melihat buah dada Feby bergerak dalam irama yang mengasikkan apalagi tubuh Feby kini berkeringat sehingga air keringat membuat kulitnya yang putih dan mulus bagaikan mengkilap , benar – benar pemadangan yang sedap dipandang oleh mata.
Lama kelamaan aku merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar tapi aku tetap bertahan aku tidak rela jika hanya keluar sendirian maka sambil terus menyentak – nyentakkan penisku menyodomi Feby aku menggosok – gosok klitoris Feby dengan agak kuat. “Ouch… Nggggg… Mhhhhh”Feby tidak dapat menahan seranganku.
“Sert…cret…crot……”tidak berapa lama aku juga memuntahkan sesuatu yang terasa sangat enak dan nikmatnya dari dalam penisku didalam anus Feby. Aku memeluk kuat kuat tubuh Feby yang masih terengah – engah karena kecapaian. Benar – benar luar biasa kenikmatan yang bisa kunikmati dari tubuh Feby, perlahan – lahan nafas kami berdua berubah menjadi tenang, dengan santai aku mencabut penisku dari dalam liang anus Feby.
Cerita mesum - Aku tersenyum melihat Feby yang memandangiku dengan tatapan matanya yang tampak kecapaian, aku bangkit dari atas tubuh Feby dan keluar dari dalam kamar Feby, dari dalam kulkas aku mengambil sebotol air dingin dan dengan lahap aku meneguk air dingin yang menyegarkan, setelah beristirahat sebentar aku kembali kekamar Feby, aku melihat Feby yang mengeliat – geliat pertamanya sihhh aku curiga Feby hendak melepaskan diri namun Feby hanya mengeliatkan tubuhnya.
Hmm…mungkinkah Feby merasa pegal karena kuikat? he he hehehe…. Aku mendekati Feby kembali lalu aku menyodorkan botol minuman kedekat mulutnya dan Feby meminum habis tanpa sisa setetespun. Aku kini membaringkan tubuhku disisi Feby tanganku bergerak melepaskan ikatan pada kaki Feby dan Feby mengeliat – geliatkan tubuhnya , aku membantu memijat mijat bagian pinggul Feby yang pasti terasa sangat pegal, terutama pinggul bagian belakang, mataku melirik vagina Feby, rupanya Feby baru menyadari kalau sedari tadi ia mengangkang sehingga mataku dapat menikmati keindahan Vagina Feby yang mengasikkan makanya ia langsung merapatkan kedua paha serapat mungkin dan berusaha menggeser posisi pinggul seakan – akan hendak menyembunyikan wilayah terpenting pada tubuhnya.
Aku merasakan penisku kembali tegang kini tanganku meraba – raba ketiak Feby dan mulai mendekatkan mulutku pada ketiak Feby yang terbuka lebar karena kedua tangan Feby kuikat keatas, aku menjilati ketiak Feby sampai Feby mengeluh dan merintih – rintih kegelian aku berusaha untuk membangkitkan gairah Feby , Duhhhh ketiak Feby harum dan terasa lembut dilidahku, akupun tidak segan – segan lagi menghisap – hisap ketiak Feby dengan agak kasar, sambil menghisap – hisap, tanganku mulai membelai – belai buah dada Feby, kuremas buah dada Feby dengan lembut , Feby semakin sering merintih – rintih, Aku melihat Feby terpejam – pejam dan mulutnya setengah terbuka sehingga menambah cantik wajahnya aku mulai menggeluti tubuh Feby tanganku melingkar memeluk pinggang Feby dan yang satu lagi memeluk punggung Feby.
Aku mendekatkan wajahku pada wajah Feby dan langsung mencium bibirnya yang agak terbuka, aku mengisap dengan lembut namun semakin lama hisapanku semakin kuat dan membara “Hmm…Mmmhh”suara mulut Feby tersumpal mulutku yang sedang asik menghisap dan mengait – ngait lidah Feby, Feby agak meronta dan nafasnya semakin memburu rupanya Feby mulai kehabisan nafas tapi aku malah semakin kuat memeluk tubuh Feby dan semakin kuat menghisap mulutnya aku ingin menghisap dan membersihkan mulut Feby yang sering dipakai untuk memakiku. Lama juga aku bertarung mulut dengan Feby aku akhirnya melepaskan mulutku dari mulut Feby,
“Ahh…Hhh…hhhhhhh”Aku melihat Feby menarik nafasnya panjang – panjang , mata Feby memandangiku dengan tatapannya yang sayu.Aku melepaskan tangannya sebelah kiri dan kemudian yang sebelah kanan, tubuh Feby mengeliat dalam pelukanku , aku memijat mijat bagian pundak Feby yang pasti terasa pegal, Aku merasa senang berhasil menjinakkan Feby yang semula begitu garang melakukan perlawanan, tangannya yang sering dipakai menampar wajahku kini terkulai lemah tanpa tenaga , mulutnya yang sering memakiku kini merintih rintih dan terasa sangat merdu ditelingaku.Aku mulai mempermainkan buah dada Feby yang terasa semakin mengeras dan semakin kenyal, jari tanganku juga semakin sering menarik – narik perlahan puting susu Feby kemudian kulanjutkan aksiku meremas – remas buah dada Feby dengan telapak tanganku berada dibagian bawah buah dadanya yang lembut.
Tanganku kemudian meraba bagian kemaluan Feby dan ternyata Feby sudah basah, aku lalu menggeser posisiku. Aku berlutut diatas ranjang, kedua tanganku menarik kedua kaki Feby dalam posisi mengangkang dan menaruhnya dipundakku sebelah kiri dan sebelah kanan, aku mengeser posisiku sehingga kini kepala kemaluanku berada dihadapan bibir vagina Feby, aku menggesek – gesekkan kepala penisku sampai terasa geli karena licinnya bibir vagina Feby, aku menekan memasukkan kepala penisku dan bibir vagina Feby tanpa banyak komentar langsung menelan kepala penisku , aku memegangi kedua kaki Feby dan menghentakkan penisku kuat kuat “Ahhhhhhhhhhhhhh…. “Feby menjerit kecil ketika aku menyentakkan penisku kedalam vaginanya selanjutnya aku memacu penisku dengan cepat dan kuat.
“Engggggg… Unghhhh Ahh!”tangan Feby menahan perutku dan aku berhenti sambil memandanginya , selanjutnya aku kembali menghajar vagina Feby habis – habisan sampai Feby menjerit – jerit kecil menahan seranganku yang semakin hebat , tangan Feby menggapai – gapai mencari pegangan dan meraih guling sambil memeluk guling itu kuat – kuat, aku terus melakukan serangan serangan dan melesatkan penisku dengan kuat – kuat memanah lubang vagina Feby yang semakin lama semakin terasa mengasikkan untuk dipanah dan “Crottt…. Crrttt….. crrtttt”aku melihat Mata Feby terpejam rapat disertai tubuhnya yang menggelepar merasakan rasa nikmat, aku membiarkan Feby menikmati rasa nikmat itu sampai tuntas, kemudian aku menurunkan kedua kaki Feby , tanganku menarik guling yang sedang dipeluk oleh Feby dan melemparkan guling itu kelantai selanjutnya aku menjatuhkan tubuhku dan memeluk punggung Feby dan menghentak – hentakkan penisku, kaki Feby yang biasanya dipakai untuk menendang tulang keringku kini menjepit tubuhku yang semakin kuat menghentak – hentakkan, kedua tangannya yang tadinya dipakai memeluk guling kini dipakainya untuk memelukku , agak lama aku merasakan pelukan Feby semakin kuat dan kedua kakinya semakin kencang menjepit tubuhku , aku mendengar dengar suara – suara yang merdu keluar dari mulutnya “Engghhh Owwhhh crottttttt…. Crrt”Aku merasakan pelukan Feby yang semula kencang kini melemah, aku terus menghentak – hentak dengan kuat karena aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku dan “Crrt.. Croottt”kini gantian aku yang memeluk kuat – kuat tubuh Feby, nafasku tersengal-sengal bergabung dengan nafas Feby yang juga memburu dengan kencang dan kuat bagaikan sedang habis berlari.
Hari itu aku tertidur sambil menindih tubuh Feby dan rasanya sangat menyenangkan, keesokan harinya aku bangun lebih dahulu dari Feby yang memang pemalas, Aduhhh!!!!! Begitu turun dari ranjang rasanya kedua kakiku lemas, dengkulku terasa akan lepas dari sendirnya, tiba- tiba aku teringat hari ini hari Rabu , biasanya orang tua angkatku pulang, aku langsung bangkit dan memakaikan pakaian tidur untuk Feby yang masih tertidur, setelah beres kini giliranku yang pakai baju….namun aku mendengar suara mobil dari kejauhan dan itu suara mobil orang tua angkatku!!! aku panik dan berlari menuju kamarku dalam keadaan telanjang bulat.
Cerita porno - Hari Rabu itu Feby mendadak demam , aku dimarahi karena tidak menjaga Feby dengan baik, aku disuruh menunggu rumah sedangkan orang tua angkatku mengantar Feby ke dokter. Feby diberi izin untuk beristirahat dirumah oleh dokter sedangkan orang tua angkatku dengan penuh perhatian merawat Feby sampai demam Feby sembuh selama tiga hari. Pada hari yang keempat kondisi Feby berangsur membaik tapi ia masih harus istirahat, kedua orang tua angkatku harus segera pergi lagi menyelesaikan urusan bisnisnya dan kembali mempercayakan anak gadisnya padaku.
Dengan girang aku memasuki ke kamar tidurnya, kubuka perlahan-lahan pintu itu. Feby masih tertidur, aku berdiri di pinggir ranjang mengguncang tubuhnya. Ia membuka-matanya perlahan-lahan lalu matanya membelakak kaget, wajahnya ketakutan sambil menggeleng-geleng kepalanya melihat diriku yang berdiri di sampingnya sambil menyeringai jahat.Tidakkkk!!!” jeritnya. - SAHABATQQ


<> Contact Us <>
Fanspage FB : Sahabat QQ
Pin BB : 2BCD6D81
Pin BB : 2BD6A2E3
WA : +855-81734021
LINE : SAHABATQQ2
WECHAT : SAHABATQQ
INSTAGRAM : SAHABATHOKI
YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com

Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop


Kenikmatan ngentot suster cantik rumah sakit

AGEN SAKONG ONLINE  - Pagi itu jam 10 aku dibesuk oleh Dian dan Mita… mereka membawakan buah jeruk dan apel… aslinya sich aku ngga demen makan buah… setengah jam kami ngobrol bertiga. sampe suatu saat aku bilang pada Dian

“Aku mo minta tolong Ian… kepalaku pusing… soalnya aku dari semaleman ngga’ dapet keluar… dan aku ngga’ bisa self service ” demikian kataku membuka acara… dan akupun bercerita sedikit kebiasaanku pada Dian dengan bumbu tentunya.

Aku cerita kalo biasa setiap kali mandi pagi aku suka onani kalo semalemnya ngga’ dapet cewek buat nemenin tidur… dan sorenya juga suka main lagi… Dian bisa maklum karena aku dulu sempat samen leven dengan Nana temannya yang hyper sex selama 8 bulan lebih… dia juga tahu kehidupanku tidak pernah sepi cewek. Dengan dalih dia mo bantu aku karena hal ini dianggap sebagai bales jasa menyelamatkan jiwa kakaknya… yang aku selamatkan dari keroyokan kemarin… sampe akhirnya aku sendiri masuk rumah sakit.

Dia minta Mita adiknya keluar dulu karena malu, tapi Mita tau apa yang akan dilakukan Dian padaku… karena pembicaraan tadi di depan Mita. Sekeluarnya Mita dari kamar… Dian langsung memasukkan tangannya dalam selimutku dan mulailah dia meremas dan mengelus meriamku yang sedang tidur… sampe bangun dan keras sekali… setelah dikocoknya dengan segala macam cara masih belum keluar juga sedang waktu sudah menunjukkan pukul 10.45 berarti jam besuk tinggal 15 menit lagi maka aku minta Dian menghisap meriamku. Mulanya dia malu… tapi dikerjakannya juga… demi bales jasa kaya’ya… atau dia mulai suka ?

Akhirnya keluar juga spermaku dan kali ini tidak diselimut lagi tapi dalam mulut Dian dan ini pertama kali Dian meneguk spermaku… juga pertama kali teman kuliahku ini ngisep punyaku… kaya’nya dia juga belum mahir betul… itu ketahuan dari beberapa kali aku meringis kesakitan karena kena giginya.
Spermaku ditelannya habis… sesuai permintaanku dan aku bilang kalo sperma itu steril dan baik buat kulit… benernya sich aku ngga’ tau jelas… asal ngomong aja dan dia percaya… setelah menelan spermaku dia ambil air di gelas dan meminumnya… belum biasa kali. Aku tengok ke jendela luar saat Dian ambil minum tadi… ternyata aku melihat jendela depan yang menghadap taman tidak tertutup rapat dan aku sempat lihat kalo Mita tadi ngintip kakaknya ngisep aku…

Jam 11.05 mereka berdua pamit pulang… selanjutnya aku aku makan siang dan tidur sampe bangun sekitar jam 3 siang. Dan aku minta suster jaga untuk memindahkanku ke kursi roda… sebelum dipindahkan aku diobati dulu dan diberi pakeaian seperti rok panjang terusan agak gombor. dengan kancing banyak sekali di belakangnya.

Pada saat mengenakan pakaian tersebut dikerjakan oleh dua suster shift pagi… suster Atty dan suster Fatima, pada saat mereka berdua sempat melihat meriamku… mereka saling berpandangan dan tersenyum terus melirik nakal padaku… aku cuek saja… pada saat aku mo dipindahkan ke kurasi roda aku diminta untuk memeluk suster Fatima… orangnya masih muda sekitar 23 tahunan kira-kira… rambutnya pendek… tubuhnya sekitar 159 Cm… dadanya sekitar 34 B… pada saat memeluk aku sedikit kencangkan sambil pura-pura ngga’ kuat berdiri… aku dekap dia dari pinggang ke pundak ( seperti merengkuh ) dengan demikian aku telah menguncinya sehingga dia tidak dapat mengambil jarak lagi dan dadanya pas sekali dipundakku… greeng… meriamku setengah bangun dapat sentuhan tersebut.



“Agak tegak berdirinya Mas… berat soalnya badan Masnya ” kata suster Fatima.

Cerita Seks Bergambar | Akupun mengikut perintahnya dengan memindahkan tangan kananku seakan merangkulnya dengan demikian aku makin mendekatkan wajahnya ke leherku dan aku dorong sekalian kepalaku sehingga dia secara ngga’ sadar bibirnya kena di leherku… sementara suster Atty membetulkan letak kursi roda… aku lihat pinggulnya dari berlakang… wah… bagus juga ya…
Suster Fatima bantu aku duduk di kursi roda dan suster Atty pegang kursi roda dari belakang…pada saat mo duduk pas mukaku dekat sekali dengan dada suster Fatima… aku sempetin aja desak dan gigit dengan bibir berlapis gigi ke dada tersebut… karena beberapa terhenti aku dapat merasakan gigitan itu sekitar 2 detikan dech… dia diam saja… dan saat aku sudah duduk…. dan suster Atty keluar kamar…

“Awas ya… nakal sekali ” kata suster Fatima sambil mendelik. Aku tau dia ngga’ marah cuman pura-pura marah aja

“Satunya belum Sus,” kataku menggoda…

“Enak aja… geli tau ?” jawabnya sewot.

“Nanti saya cubit baru tau ” lanjutnya sambil langsung mencubit meriamku… dan terus dia ngeloyor keluar kamar dengan muka merah… karena meriamku saat itu sudah full standing karena abis nge-gigit toket… jadi terangsang… “Sus… tolong donk saya di dorong keluar kamar” kataku sebelum sempat suster Fatima keluar jauh. Diapun kembali dan mendorongku ke teras kamar… menghadap taman. Aku bengong di teras… sambil menghisap rokokku… di pangkuanku ada novel tapi rasanya males mo baca novel itu… jadinya aku bengong saja sore itu di teras sambil ngelamun aku mikirin rencana lain untuk malam ini… mo pake gaya apa ya ?

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan telapak tangan yang menutup mataku… “Siapa ini ? Kok tangannya halus… dingin dan kecil… Siapa ni ? ” kataku… Terus dilepasnya tangan tersebut dan dia ke arah depanku… baru kutau dia Mita adik Dian. Kok sendirian ?

“Mana Mita ?” tanyaku…

“Lagi ketempat dosennya mo ngurus skripsi” jawab Mita.

“Jadi ngga’ kesini donk ? ” tanyaku penasaran.
“Ya ngga’ lah… ini saya bawain bubur buatan Mama” katanya sambil mendorongku masuk kamar… dia letakkan bubur itu di atas meja kecil samping ranjang.
Terus kami ngobrol… sekitar 10 menit sampe aku bilang “Mit… ach ngga’ jadi dech… ” kataku bingung gimana mo mulainya… maksudku mo jailin dia untuk ngeluarin aku seperti yang dilakukan kakaknya tadi pagi… bukankah dia juga udah ngintip… kali aja dia pengen kaya’ kakaknya… mumpung lagi cuman berduaan…

“Kenapa Kak ?” aku tak menjawab hanya mengernyitkan dahi saja…
“Pusing ya ?” tanyanya lagi.

“Iya ni… penyakit biasa” kataku makin berani… kali bisa…Kak… gimana ya ? Tadi khan udah ? ” katanya mulai ngerti maksudku… tapi kaya’nya dia bingung dan malu… merah wajahnya tampak sekali.
“Mit… sorry ya… kalo kamu ngga’ keberatan tolongin Kakak donk… ntar malem Kakak ngga’ bisa tidur… kalo… ” kataku mengarah dan sengaja tidak menyelesaikan kata-kataku supaya terkesan gimana gitu….
“Iya Mita tau Kak… dan kasihan sekali… tapi gimana Mita ngga’ bisa… Mita malu Kak… ”
“Ya udah kalo kamu keberatan… aku ngga’ mo maksa… lagian kamu masih kecil…”
“Kak… Mita ciumin aja ya… supaya Kakak terhibur… jangan susah Kak… kalo Mita sudah besar dan sudah bisa juga mau kok bantuin Kak Jossy kaya tadi pagi ” kata dia sambil mencium pipiku.
“Iya dech… sini Kak cium kamu ” kataku dan diapun pindah kehadapanku.

Dia membungkuk sehingga ada kelihatan dadanya yang membusung… aduh…. gila… usaha harus jalan terus ni… gimana caranya masa bodo… harus dapet… aku udah pusing berat.
Dan Mitapun memelukku sambil membungkuk… aku cium pipinya, dagunya… belakang telinganya kadang aku gigit lembut telinganya… pokoknya semua daerah rangsangan… aku coba merangsangnya… ciuman kami lama juga sampe nafasnya terasa sekali di telingaku.
Tangaku mencoba meremas dadanya… diapun mundur… mo menghidar…
“Mit… gini dech… aku sentuh kamu saja… ngga’ ngapain kok… supaya aku lebih tenang nanti malem ”
“Maaf Kak… tadi Mita kaget… Mita ngerti kok… Kak Joss gini juga gara-gara Mas Anton ” jawabnya penuh pengertian… atau dia udah kepancing ?

Diapun kembali… mendekat dan kuraih dadanya… aku remas…dan dia kembali menciumku… dari tadi tidak ada ciuman bibir hanya pipi dan telinga… saling berbalasan… sampe remasanku makin liar dan mencoba menyusup pada bajunya… melalui celah kancing atasnya.
Tangan Mita mulai turun dari dadaku ke meriamku… dan meremasnya dari luar…

“Aduh… enak sekali Mit… terusin ya… sampe keluar… biar aku ngga’ pusing nanti ” kataku nafsu menyambut kemajuannya.

Lama remasan kami berlangsung… sampe akhirnya Mita melorot dan berjongkok di depanku dan menyingkap pakaianku… dia mulai mo mencium meriamku… dengan mata redup penuh nafsu dia mulai mencium sayang pada meriamku.
” Masukin saja Mit… ” kataku.

Cerita Dewasa Hot | Mitapun memasukkan meriamku dalam mulut mungilnya… sulit sekali tampaknya… dan penuh sekali kelihatan dari luar… dia mulai menghisap dan aku bilang jangan sampe kena gigi…
Tak perlu aku ceritakan proses isep-isepan itu… yang pasti saat aku ngga’ tahan lagi… aku tekan palanya supaya tetap nancep… dan aku keluarkan dalam mulut mungil Mita… terbelalak mata Mita kena semprot spermaku.
” Telen aja Mit… ngga’ papa kok ” kataku…
Diapun menelan spermaku… lalu dicabutnya dari mulut mungil itu… sisa spermaku yang meleleh di meriamku dan bibir mungilnya dilap pake tissue… dan dia lari ke kamar mandi…. sedang aku merapikan kembali pakaianku yang tersibak tadi.

Ada orang datang… kelihatan dari balik kaca jendela… ” Sorry Joss… aku baru bisa dateng sekarang… ngga’ dapet pesawat soalnya ” kata Bang Johnny yang datang bersama dengan kak Wenda dan Winny…
“Iya ini juga langsung dari airport ” kata Kak Wenda.
“Kamu kenapa si… ceritanya gimana kok bisa sampe kaya’ gini ?” tanya Winny…
“Lha kalian tau aku di sini dari mana ?” tanyaku bingung.
“Tadi malem kami telpon ke rumah ngga’ ada yang jawab sampe tadi pagi kami telpon terus masih kosong” kata Kak Wenda.
“Aku telpon ke rumahnya Donna yang di Kertajaya kamu ngga’ di sana… aku telpon rumahnya yang di Grand Family juga kamu ngga’ ada, malah ketemu sammy di sana” kata Winny.
“Sammy bilang mo bantu cari kamu… terus siang tadi Donna telpon katanya dia abis nelpon Dian dan katanya kamu dirawat di sini dan dia cerita panjang sampe kamu masuk rumah sakit ” kata Winny lagi.

Cerita Mesum Ngentot | Mereka tuh semua dari Jakarta karena ada saudara Kak Wenda yang menikah… dan rencananya pulangnya kemarin sore… pantes Kak Wenda telpon aku kemarin mungkin mo bilangin kalo pulangnya ditunda. Malah dapet berita kaya’ gini.
Mita keluar dari kamar mandi yang ada dalam kamarku itu kaget juga tau banyak orang ada di sana dan dia kaya’nya kikuk juga…
Setelah aku perkenalkan kalo ini Mita adiknya Dian dan kemudian Mita pamit mo jenguk kakaknya diruang lain.
Kamipun ngobrol seperginya Mita dari hadapan kami. Winny memandangku dengan sedih… mungkin kasihan tapi juga bisa dia cemburu sama Mita… ngapain ada dalam kamar mandi dan sebelumnya cuman berduaan aja sama aku di sini.

Selanjutnya tidak ada cerita menarik untuk diceritakan, yang pasti mereka ngobrol sampe jam 5.20 karena minta perpanjangan waktu dan jam 5 tadi Mita datang lagi cuman pamit langsung pulang. Malamnya seperti biasa… kejadiannya sama seperti hari pertama… mandi sore diisep lagi… kali ini sustenya lain… dia suster Fatima yang sempet aku gigit toketnya tadi siang. Dan malemnya aku main lagi… dan tidur dengan suster Wiwik… suster Anna off hari itu… jadi waktu main cuman suster Wiwik, suster Ratih dan suster Dewi - SAHABATQQ





<> Contact Us <>
Fanspage FB : Sahabat QQ
Pin BB : 2BCD6D81
Pin BB : 2BD6A2E3
WA : +855-81734021
LINE : SAHABATQQ2
WECHAT : SAHABATQQ
INSTAGRAM : SAHABATHOKI
YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com
Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop

Saturday, August 4, 2018

AGEN SAKONG ONLINE - Namaku Andi. Aku seorang pegawai di salah satu Bank Swasta. Pekerjaan menuntutku untuk sering pulang terlambat. Aku seorang duda dengan satu putri. Istriku telah menghadap Ilahi sejak 3 tahun yang lalu.

Putriku kini berusia 7 tahun.



Berat bagiku untuk menjadi ayah sekaligus ibu untuknya. Raisa, begitu aku memanggilnya. Dia seorang anak yang penurut, pendiam, dan jarang sekali aku mendengar celotehnya. Walaupun terkadang dia membuatku kesal dengan tingkah aneh dan sok dewasanya.
Anak seusianya memang sedang nakal-nakalnya. Namun dia bukanlah anak yang susah diatur. Sepulang sekolah misalnya, aku menyuruhnya untuk segera mandi dan makan kemudian tidur siang.

Dia selalu menurutiku.
Aku tinggal di sebuah apartmen. Hanya berdua dengannya. Aku tak memakai jasa baby sitter atau pembantu. Aku akan mengurus Raisa sendiri dan menepati janji yang telah kubuat dengan istriku, bahwa aku akan selalu menjaga Raisa.
3 tahun menduda bukanlah waktu yang singkat. Sempat aku dikenalkan dengan wanita lain, tapi aku tidak mau. Aku masih setia dengan istri tercintaku.
Sepulang kerja, jam menunjukkan pukul 17:30 WIB. Aku bergegas ke kamar Raisa. Ternyata dia sibuk di meja belajarnya. Ku hampiri dia, lalu mencium keningnya. Dia tampak menyembunyikan selembar kertas dariku, aku tak menghiraukannya.
Aku menuju kamarku dan beristirahat.


Keesokan harinya, seperti biasa. Aku bangun subuh. Setelah shalat aku menyiapkan makanan. Untuk pagi dan siang nanti. Aku melihat Raisa duduk di meja belajarnya. Ku suruh dia mandi kemudian makan dan siap-siap ke sekolah.
Aku mengantarnya sampai di depan sekolahan. Dia mencium tanganku dan aku bergegas menuju kantor.

Jam menunjukkan pukul 13:00 wib. Wali kelas Raisa meneleponku dan mengatakan Raisa tidak masuk sekolah. Aku marah sekali, emosiku naik. Raisa yang masih kecil berani bolos sekolah.
Aku menelepon ke rumah tak ada yang menjawab. Aku menelpon rumah ibuku. Beliau tak tahu keberadaan Raisa.
Langsung aku izin dari kantor dan pulang. Sesampai dirumah aku melihat Raisa sibuk dengan mainan barbie nya.

Langsung kutarik tangannya dan aku memarahinya. Dia menangis, aku memakinya dengan keras. Rasa kesalku memuncak. Dia hanya menjawab maafkan Raisa ayah.
Aku mengurungnya semalaman di dalam kamar. Aku hanya mendengar isak tangisnya dibalik kamar.

Beberapa minggu kem 
udian, saat suasana kembali membaik. Aku diharuskan lembur. Aku menelepon Raisa dan mengatakannya. Dia mengerti.
Saat aku tiba dirumah, sudah jam 22:00 wib, sudah semestinya Raisa tidur, aku langsung menuju kamarku, dan menjatuhkan diri diatas kasur, dan ,, ahh sial. Semangkuk mie instan mengotori kasur dan selimutku.
Aku marah sekali, langsung aku menuju kamar Raisa dan menanyakan kepadanya.
Dia yang sedang tidur, terkejut mendengar teriakanku.
Dia tampak takut dengan amarahku. Dipeluknya boneka taddy bear pemberian ibunya.
"apa yang kamu lakukan?



Meletakkan mie diatas kasur ayah?
Ayah capek, kenapa kamu selalu bikin ayah ribet?
Kamu benar-benar anak nakal."
aku memakinya dengan nada yang kasar.
Raisa menangis sesunggukan, dia takut.
"maafkan Raisa ayah."

jawabnya dengan begitu enteng.
Aku tak dapat lagi menahan emosiku. Tanganku mendarat di tangan mungilnya. Kucubit tangan yang telah mengotori sepraiku.
Dia meraung histeris. Tak ku perdulikan, kubiarkan dia sendiri di kamar.
Keesokan harinya. Pagi-pagi sekali, aku teringat Raisa dan menyesali perbuatanku. Aku meunju kekamarnya. Astaghfirullah, Raisa tak ada. Aku mencarinya kemana-mana. Tak ada juga.

Aku khawatir, aku bingung, aku takut.
Aku menanyakan kepada tetangga, tak ada yang melihat. Kemudia tukang ojek langgananku, yang biasa mejemput Raisa dari sekolah menelepon.
"pak, non Raisa minta diantarkan ke makam ibu. Maafkan saya pak, dia menangis, saya tak tega melihatnya dan langsung mengantarkannya.''
aku tak menghiraukan lagi omongan tukan ojek. Langsung ku panaskan mobilku dan menuju makam istriku.

Aku mengkhawatirkan Raisaku.
Sesampainya disana, aku melihat Raisa menangis disisi makam ibunya.
Dia tampak memeluk batu nisannya.
Aku meneteskan air mata melihat kejadian ini. Di tangan Raisa ada selembar surat. Aku menghampirinya dan memeluknya.
Raisa mengatakan " maafkan aku ayah, Raisa janji gak akan nakal lagi." aku melihat tangannya tampak memar bekas cubitanku semalam.
Aku mengelus kepalanya.

Aku menanyakan baik-baik alasan dibalik kecerobohannya.
Alangkah terkejutnya diriku mendengar penjelasannya.
" ayah, ini undangan dari ibu wali kelas. Hari itu, semua di haruskan datang bersama ibu masing-masing karena ada peringatan hari ibu, Raisa gak punya ibu. Jadi Raisa memilih bolos ayah. Raisa gak ingin kasih tau ayah, takut ayah sedih. Raisa seing lihat ayah nangis sambil memegang foto ibu, sebab itu Raisa gak ingin ayah nangis karena kangen ibu. "
ucapnya lirih sambil menangis.
 Aku meneteskan air mata.
Dia melanjutkan ucapannya.

" kemarin ayah menelepon, katanya ayah lembur. Aku bingung ayah. Tak ada makanan yang bisa dimakan, aku sangat lapar. Aku melihat dimeja makan tak ada makanan, di kulkas juga tak ada. Hanya ada mie instan. Aku tak sanggup lagi menahan lapar. Aku panaskan air dan merebus mie. Aku buat dua porsi. Untuk aku dan ayah. Karena ayah gak pulang-pulang. Aku taruh mienya di dalam selimut, aku takut mienya dingin dan ayah tak akan menyukainya. Jika didalam selimut pasti akan tetap hangat, dan ayah akan memakannya setelah pulang.

Maafkan aku ayah, ternyata semuanya membuat ayah marah.
Aku takut sekali, ayah gak pernah membentakku.
Aku nggak tau harus cerita dengan siapa, aku menuju kemakam ibu untuk menceritakan kalau aku menyesal ayah.
Maafkan aku telah membuat ayah marah."
Aku menangis histeris, aku sangat menyesal dan kecewa atas tindakanku.
Maafkan ayah, nak.

Ayah tidak tahu kalau kamu sangat menyayangi ayah.
Kamu ingin selalu menjaga perasaan ayah.
"ayah, bisakah kita meminta ibu kembali?
Aku sangat ingin bertemu. Ingin memeluknya erat seperti teman-temanku."
aku sangat sedih mendengar ucapan putri kecilku.
Maafkan ayah, nak.
Ayah akan selalu menjagamu, membimbingmu dan mengontrol emosi ayah. - SAHABATQQ


<> Contact Us <>
Fanspage FB : Sahabat QQ
Pin BB : 2BCD6D81
Pin BB : 2BD6A2E3
WA : +855-81734021
LINE : SAHABATQQ2
WECHAT : SAHABATQQ
INSTAGRAM : SAHABATHOKI
YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com
Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop 

Nikmat Memperkosa Gadis Cantik Tukang Masturbasi

AGEN SAKONG ONLINE - ini berawal ketika aku mengetahui sebuah rahasia tentang tetanggku yang begitu sex si dan menggoda. Nama-ku Bambam, s...